Motivasi, Pengajaran dan
Pembelajaran
Motivasi, Pengajaran dan
Pembelajaran
Motivasi
adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya,
perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan
bertahan lama. Mengapa Terry Fox ? Ketika Terry masuk rumah sakit karena sakit
kanker, dia berkata pada diinya sendiri bahwa jika dia bisa bertahan hidup maka
dia akan melakukan sesuatu untuk mendanai riset kanker. Jadi, motivasi dari
tindakannya berlari itu adalah untuk memberi tujuan bagi hidupnya dengan membantu
oranglain yang mengidap kanker.
Tindakan Terry Fox
dilakukan dengan semangat, punya arah (tujuan) dan gigih (bertahan lama).
Selama berlari melintasi melintasi Kanada dia menjumpai banyak rintangan; angin
kencang, hujan lebat, salju dan jalan es. Karena kondisi ini, dia rata-rata
hanya menempuh 8mil selma bulan pertama, jauh dari yaang direncanakannya,
tetapi dia terus bertahan dan mempercepat langkahnya sampai bulan kedua sampai
dia kembali ke jaalur tujuannya. Tindakannya merupakan contoh dari bagaimana
motivasi membantu kita bertahan dalam mencapai sesuatu.
Perspektif tentang
Motivasi
Perspektif psikologis
menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif yang
berbeda pula. Mari kita bahas empat perspektif: behavioral, humanistik,
kognitif dan sosial.
Perspektif
Behavioral. Perspektif behavioral menekankan imbalan dan hukuman
eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif maupun negatif yang
dapat memotivasi perilaku murid. Pendukung oenggunaan insentif menekankam bahwa
insentif dapat menambah minat ataupun kesenangan pada pelajaran, dan
mengarahkan perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak
tepat.
Insentif yang digunakan
guru dikelas antara lain nilai yang baik, memberikam indikasi tentang kualitas
pekerjaan murid, dan tanda bintang atau pujian jika mereka menyelesaikan suatu
tugas dengan baik. Insentif lainnya antara lain memberi pengakuan atau
penghargaan pada murid-misalnya memamerkan karya mereka, memberi sertifikat
prestasi, atau mengumumkan prestasi mereka.
Perspektif
Humanistis. Perspektif ini menekankan pada kapasitas murid untuk
mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka, dan kualitas
positif (seperti peka terhadap oranglain). Perspekit ini berkaitan erat dengan
pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu
sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
·
Fisiologis:
lapar, haus, tidur
·
Keamanan:
bertahan hidup seperti perlindungan dari perang dan kejahatan
·
Cinta dan rasa memiliki:
keamanan, kasih sayang, dan perhatian dari oranglain
·
Harga diri:
menghargai diri sendiri
·
Aktualisasi diri:
realisasi potensi diri
Menurut Maslow murid
harus memenuhi kebutuhan makan terlebih dahulu untuk dapat berprestasi.
Aktualisasi diri,
kebutuhan tertinggi dan sulit dalan hierarki Maslow, diberi perhatian khusus.
Aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh
sebagai manusia. Menurut Maslow, aktualisasi diri dimungkinkan hanya setelah
kebutuhan yang lebij rendah telah terpenuhi.
Ide bahwa kebutuhan
manusia tersusun hierarkis ini memang menarik. Teori Maslow menimbulkan diskusi
tentang urutan motovasi dalam kehidupan murid dan guru. Namun tidak semuanya
dapat menerima pandangan Maslow ini.
Perspektif
Kognitif. Menurut perspektif ini pemikiran murid akan memandu
motivasi mereka. Belakangan ini muncul minat besar pada motivasi menurut
perspektif kognitif. Minat ini berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal
murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka (perspektif tentang sebab-sebab
kesuksesan dan kegagalan terutama persepsi bahwa usaha adalah faktor penting
dalam prestasi), dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan
mereka secara efektif. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari
penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan memuju suatu tujuan.
Perspektif
kognitif. tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W. White,
yang mengusulkan konsep motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi
untuk menghadapi lingkungan mereka secara efisien. White mengatakan bahwa
orang-orang melakukan hal tersebut bukan karena kebutuhan biologis, tetapi
karena mempunyai motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara
efektif.
Perspektif
Sosial. Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif
untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan,
pemeliharaan dan oemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan
afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu dengan
teman terdekat, keterikatan mereka dengan orangtua, dan keinginan untuk
mencapai hubungan positif dengan guru. Murid sekolah yang punya hubungan yang
penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan
lebih senang bersekolah.
MOTIVASI UNTUK MERAIH
SESUATU
Motivasi
Eksterinsik adalah melakukan sesuatu untuk
mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Mptivasi
eksterinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan
hukuman. Misalnya, murid mungkin belajar keras dalam ujian untuk mendapatkan
nilai yang baik.
Motivasi
intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi
sesuatu itu sendiri (tujuan sendiri). Misalnya, murid mungkin belajar
menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujiankan itu.
0 komentar:
Posting Komentar